√ Rosulullah Izinkanlah Saya Berzina (Sebuah Cara Menyikapi Ambisi Remaja) - Cak Akbar

Rosulullah Izinkanlah Saya Berzina (Sebuah Cara Menyikapi Ambisi Remaja)

Daftar Isi [Tampil]


     السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Fluktuatifnya Keimanan

    Sebagai Muslim tentulah kita harus memiliki keimanan yang kuat. Keimanan disini ialah mengimani secara lahir (dengan perbuatan) maupun dengan batin (meyakini bahwa apapun yang kita perbuat akan ada konsekuensinya di akhirat nanti). Namun yang namanya keimanan pastilah terkadang naik dan juga terkadang turun sebagaimana sabda Rosulullah 

    الإيمان يزيد وينقص

    Keimanan itu kadang kala naik kadang kala turun
    HR. Ibnu Jauzi

    Maka sudah sewajarnya kepada sesama Muslim haruslah selalu saling nasehat dalam kebaikan dan ketaqwaan

    وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

    dan saling berwasiatlah kalian kepada barang haq dan kesabaran
    QS. Alasr : 3

    وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ

    dan saling tolong menolonglah kalian pada kebaikan dan ketaqwaan
    QS. Almaidah : 2

    Bijak Dalam Memberi Nasehat

    Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sebuah kisah di zaman Rosulullah ﷺ bagaimana dengan cara beliau meramut (membina) umatnya sehingga baik Musllim yang sudah lama memluk Islamnya ataupun Muslim yang terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik semuanya terbina dengan baik dan bijak.

    Kisah tersebut sebagaimana diriwayatkan dari Musnad Ahmad diceritakan sebagai berikut,

    قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، حَدَّثَنَا سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا. فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ، وَقَالُوا: مًهْ مَهْ. فَقَالَ: "ادْنُهْ". فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا فَقَالَ اجْلِسْ". فَجَلَسَ، قَالَ: "أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ؟ " قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ". قَالَ: "أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ"، قَالَ: "أَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ"، قَالَ: "أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ" قَالَ: "أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ"؟ قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: "وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ" قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ: "اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ" قَالَ: فَلَمْ يَكُنْ بَعْدَ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ

    Berkatalah Imam Ahmad : Yazid bin Harun telah bercerita kepada kami, kemudian Sulaim bin Amir bercerita kepada kami. Dari Abu Umamah dia berkata : Sesungguhnya datanglah seorang pemuda kepada Rosulullah  dan berkata : "Ya Rosulullah idzinkanlah saya untuk berzina", sontak terkejutlah para koum (sohabat) untuk bersegera menyergapnya. Lalu bersabdalah Rosul : "Tenaglah, tenanglah, datangkanlah dia kemari", lalu didatangkanlah pemuda itu mendekat kepada Nabi. Rosul bersabda : "Duduklah" lalu Rosul melanjutkan sabdanya "(Hai pemuda) apakah kamu mengizinkannya pada ibumu (untuk berzina)?" Pemuda itu menjawab : "Tidak demi Allah dzat yang telah mejadikan aku sebagai tebusanmu (kalimat tahiyah/penghromatan) bahkan semua manusia pun tidak akan suka (jika itu terjadi) pada ibunya" Rosul bersabda : "Apakah kamu senang/ridho/mengizinkan (berbuat zina) pada puterimu?" Pemuda itu menjawab : "Tidak demi Allah dzat yang telah mejadikan aku sebagai tebusanmu (kalimat tahiyah/penghromatan) bahkan semua manusia pun tidak akan suka (jika hal itu terjadi) pada puterinya" Rosul bersabda : "Apakah kamu ridho/mengizinkannya pada suadara perempuanmu (untuk berzina)"  Pemuda itu menjawab : "Tidak demi Allah dzat yang telah mejadikan aku sebagai tebusanmu (kalimat tahiyah/penghromatan) bahkan semua manusia pun tidak akan suka (jika hal itu terjadi) pada suadara perempuannya" Kemudian Rosul besabda : Apakah kamu ridho/mengizinkannya pada bibimu,bibi dari ayah maupun dari ibu, (untuk berzina)? Pemuda itu menjawab : "Tidak demi Allah dzat yang telah mejadikan aku sebagai tebusanmu (kalimat tahiyah/penghromatan) bahkan semua manusia pun tidak akan suka (jika hal itu terjadi) pada bibinya" Kemudian Rosul meletakkan tangannya ke dada pemuda tersebut seraya berdoa "Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jaglah farji/kemaluannya (tidak berzina)". Berkatalah Abu Umamah : "Semenjak hari itu pemuda tersebut tidak pernah melanggar sedikitpun"
    HR. Ahmad - Sohih

    Sebaik - Baiknya Manusia

    Saudaraku sudah sepatutnya Rosulullah ﷺ harus kita jadikan suri tauladan yang baik dalam mengisi hari - hari kita 

    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

    Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
    QS. Alahzab : 21

    Termasuk bagaimana cara beliau meramut (membina) Jamaahnya dengan lembut dan bijak. Bayangkan hampir saja para sohabat menjadi terpancing gara - gara tidak sopannya pemuda tadi yang dengan lancang meminta izin untu berzina. Namun atas dasar rohamat Allah Rosulullah justru menyikapi pemuda tersebut dengan lembut dan bijak walaupun Rosulullah memahami bahwa dosa zina itu dosa yang paling jelek dan hina setelahnya syirik

    مَا مِنْ ذَنْبٍ بَعْدَ الشرك أعظم عند الله من نطفة وَضَعَهَا رَجُلٌ فِي رَحِمٍ لَا يَحِلُّ لَهُ

    Tidaklah ada dosa yang lebih besar setelahnya syirik daripada meletakannya seorang spermanya laki -  laki ke dalam rahim wanita yang tidak halal baginya
    HR. Ibnu Abi Dunya - Dhoiful Isnad

    Namun beliau menyikapi pemuda yang berterus terang itu dengan sebuah dialek yang manis dan mudah diterima.

    Cabangnya Kegilaan

    Sebagaimana sabda Rosulullah  


    الشَّبَابُ شُعْبَةٌ مِنَ الْجُنُوْنِ

    “Remaja (masa muda) merupakan cabang dari kegilaan.”
    HR. Suyuthi - Hasan

    Tentunya Roslullah mengerti betul sifat dan karakter pemuda yang selalu penuh hasrat dan gairah, ingin mencoba ini dan itu, ingin tampil beda dan diperhatikan serta banyak lainnya. Sebab itulah metode yang beliau lakukan dalam menasehati pemuda tersebut dengan nasehat empat mata dari hati ke hati membuat pemuda tersebut membayangkan bagaimana seandainya dia yang berada di posisi hal itu? Tak lupa Rosul pun mendoakan yang baik-baik kepada pemuda tersebut dan atas izin Allah di hari yang berikutnya pemuda tersebut tumbuh menjadi pribadi Muslim yang baik.

    Pada hakikatnya dalam merangkul pemuda itu mereka ingin dimengeti, mereka butuh empati, mereka butuh nasehat dari hati ke hati, Insya Allah dengan sendirinya dia bisa menerima apa yang seharusnya dijalani

    Sekian, semoga Allah memberikan banyak manfaat dan barokah

    Jazza Kumullahi Khoiro

     السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Hai

    Klik Kontak Whatsapp Di Bawah Ini Untuk Mulai Mengobrol

    Pemilik Cak Akbar
    +6282136116115
    Call us to +6282136116115 from 0:00hs a 24:00hs
    Hai, ada yang bisa saya bantu?
    ×
    Tanya Kami