√ Keledai Membawa Kitab - Cak Akbar

Keledai Membawa Kitab

Daftar Isi [Tampil]



    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Pendahuluan

    Segala puji bagi Allah dzat yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada manusia, saking banyaknya kita sudah ditentukan untuk tidak bisa mensyukurinya

    وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

    Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
    QS. Annahl ayat 18

    Lebih bersyukurnya lagi kita tidak diperintah oleh Allah untuk menghitung nikmatnya, melainkan kita diperintah untuk mensyukuri nikmatnya Allah. Sebab dengan kita bersyukur akan mendatangkan tambahan nikmat dan rahmat dari Allah, sebaliknya jika kita kufur (mengingkari) nikmat Allah maka balasanya berupa ancaman siksa yang pedih.

    ‎وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

    Dan tatkala Tuhan kalian mengumumkan, “Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
    QS. Ibrahim ayat 7

      مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

    Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
    QS. Annisa ayat 147

    Maka sudah jadi kewajiban sebagai Muslim dan Mukmin untuk senantiasa mensyukuri nikmat Allah baik dengan ucapan (dengan selalu melafatkan kalimat tahmid ) maupun perbuatan (berlomba-lomba menjadi hamba Allah yang baik/fastabiqul bil khoirot).

    Terlebih saat seseorang diberikan nikmat dapat menetapi agama yang haq (diinul Islam) harusnya juga lebih kewalahan syukur. Mengapa? Karena hidup yang hanya sekali dan sementara ini jika diberikan nikmat bisa menetapi agama Islam merupakan kenikmatan yang tiada tara dan tidak ada bandinganya, guru kami selalu mengatakan sebagai rajanya nikmta/paling polnya nikmat. Mengapa? Sebab semua kenikmatan di dunia sifatnya hanya sementara dan jika saat kita mati maka putuslah semua nikmat itu. Sebaliknya jika kita betul-betul bisa menetapi agama Islam yang haq dan terus ditetapi sampai ajal matinya masing-masing dengan diniati hati yang mukhlis mencari wajahnya Allah maka kenikmatan tersebut akan terus langgeng selama-lamanya. Perhatikanlah firman Allah berikut,

    … إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

    Sesungguhnya Agama di sisi Allah (yang Allah terima) hanyalah Islam
    QS. Ali Imran ayat 19

    وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

    Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
    QS. Ali Imran ayat 85

    Alhamdulillah, Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah. Sebuah nikmat yang luar biasa tatkala kelak saat orang-orang Muslim lagi Mukmin dan beramal solih dalam keislaman dan keimananya akan membaca kalimat ini tatkala memasuki surganya Allah

    … وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ ۖ وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

    dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah dzat yang telah menunjukan kepada kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran”. Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan (beramal solih)”.
    QS. Al’araf ayat 43

    Sudahkah Kita Merasa Aman?

    Maka apakah kita sudah merasa aman dan cukup saat kita menjadi orang Islam dan Iman?

    Sudah menjadi ketentuan dari Allah bahwa tatkala seseorang dititipkan amanah berupa menetapi agama Islam akan ada tiga kemungkinan

    ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ

    Kemudian Kitab itu (Alquran) Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan (biasa-biasa saja) dan diantara mereka ada (pula) yang berlomba-lomba berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah keutamaan/karunia yang amat besar.
    QS. Alfatir ayat 32

    Begitupula dalam sabda Nabi Muhammad ﷺ tidak selamanya seseorang itu akan aman dalam menetapi Islam & keimananya

    عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ألا وإن بني آدم خلقوا على طبقات فمنهم من يولد مؤمنا ويحيا مؤمنا ويموت مؤمنا ومنهم من يولد كافرا ويحيا كافرا ويموت كافرا ومنهم من يولد مؤمنا ويحيا مؤمنا ويموت كافرا ومنهم من يولد كافرا ويحيا كافرا ويموت مؤمنا

    Dari Abi Said Alkhudri (seorang Sohabat) dia berkata : Rosulullah ﷺ bersabda : “ketahuilah bahwasanya anak turun Adam (manusia) diciptakan dalam berbagai tingkatan. Sebagian dari mereka ada yang lahir dalam keadaan Iman, hidup Iman, mati dalam keadaan Iman. Sebagian dari mereka ada yang lahir dalam keadaan kafir, hidup dalam keadaan kafir, dan mati dalam keadaan kafir. Sebagian dari mereka ada yang lahir dalam keadaan Iman, hidup Iman, (namun) mati dalam keadaan kafir. Sebagian dari mereka ada yang lahir dalam keadaan kafir, hidup kafir, (namun) mati dalam keadaan Iman”
    HR. Bukhori

    Kunci Langgengnya Iman

    Saudarakau tidak ada yang bisa menjamin Keislaman dan keimanan kita tetap langgeng sampai kita mati Maka, kunci langgengnya kita agar bisa tetap terus istiqomah (tetap, menetapi, memerlu-merlukan, dan mempersungguh) agama yang haq ini (Islam) ialah dengan mentaati semua perintah Allah dan Rosul-NYA.

    يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدْخُلُواْ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

    Wahai orang-orang yang beriman masuklah kedalam Islam secara menyeluruh (ikuti semua yang menjadi perintah dalam Islam). Janganlah kalian mengikuti langkah-langkahnya Syetan, sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kalian
    QS. Albaqoroh ayat 208

    Bahkan, akibatnya orang yang mentaati perintah Allah hasilnya Surga dan akibat orang yang tidak mentaati perintah Allah hasilnya neraka

    وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

    Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.
    QS. Ali Imran ayat 13

    وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُۥ يُدْخِلْهُ نَارًا خَٰلِدًا فِيهَا وَلَهُۥ عَذَابٌ مُّهِينٌ

    Dan barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
    QS. Ali Imran ayat 14

    Diperkuat pula oleh sabda Rosulullah ﷺ

    كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى»، قالوا: يا رسول الله، ومن يأبى؟ قال: «من أطاعني دخل الجنة ، ومن عصاني فقد أبى

    Setiap ummatku pastilah masuk surga kecuali yang enggan (tidak mau). Bertanyalah para sohabat : wahai Rasulullah, siapakah yang enggan untuk masuk surga? Beliau menjawab: siapa saja yang taat kepadaku maka ia pasti masuk surga, dan siapa saja yang menentangku maka berarti ia enggan untuk masuk surga
    HR. Bukhori

    Dalam firmanya yang lain Allah berfirman :

    وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا

    Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
    QS. Alhazab ayat 36

    Maka maksud daripada ayat di atas adalah ketika Allah Rosul sudah menetapkan suatu ketetapan, maka orang Iman tidak ada pilihan lain kecuali satu, TAAT!.

    Jangan Membangkang Seperti Umat Terdahulu

    Jangan seperti orang-orang ahli kitab sebelum Muslim, dimana mereka ketika diperintah oleh Nabinya justru menjawab dengan

    … وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا…

    Mereka (orang-orang yahudi/ahli kitab) berkata : “Kami mendengarkan namun kami menentang (tidak mau taat)”
    QS. Ali Imran ayat 46

    Namun, sikap terbaik dan seharusnya ada pada diri orang Iman ketika diperintah oleh Allah dan Rosulnya adalah “kami mendengarkan dan kami taat”

    إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

    Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
    QS. Annur ayat 51

    Maka saudaraku, pada tulisan ini kami mengajak kepada saudara-saudaraku semuslim dan seiman untuk berusaha mentaati perintah Allah dan Rosulnya sak pol kemampuan (sekuat dan semampu kita). Maksudnya, kita coba dulu kerjakan dengan mengerahkan segala potensi dan kemampuan kita, barulah tatkala kita sudah tidak sanggup gugurlah apa yang telah menjadi perintah Allah dan Rosulnya.

    Keledai Membawa Kitab

    Jangan sampai seperti ahli kitab. Mereka adalah orang-orang yang rusak keimananya sebelum terutusnya Muhammad ﷺ sebagai Rosul dimana tatkala Allah dan Rosulnya perintah, mereka banyak membangkang, cari-cari alasan, fatwa sana fatwa sini yang pada akhirnya mereka tidak mau mentaatinya. Mereka Allah gambarkan sebagai khimar/keledai yang membawa buku, waualpun banyak kitab/ilmu yang mereka kuasai namun tidak sedikitpun kitab/ilmu tersebut menambah keimanan kepadanya bahkan semakin banyak ilmunya hatinya semakin keras, semakin tidak bisa meneriman apa yang telah menjadi hukum Allah Rosul

    مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَالظَّالِمِينَ

    Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat (ahli kitab), kemudian mereka tiada memikulnya (mengamalkanya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal (tidak bermanfaat baginya). Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
    QS. Jumu’ah ayat 6

    … وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

    dan janganlah mereka (orang Iman) seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya (Yahudi/Bani Israil), kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka (semakin lama mereka beribadah) lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
    QS. Alhadid ayat 16

    Beberapa Sifat Jelek Ahli Kitab

    Maka kami akan menjelaskan beberapa sifatnya orang-orang ahli kitab yang Allah maktubkan dalam Alquran semampu dan sepamahaman kami, semoga Allah melindungi kita dari jeleknya langkah-langkah penentang Allah Rosul.

    1. Mereka (ahli kitab) adalah orang-orang yang selalu memandang salah kepada Muslim yang menetapi keimanan kepada Allah dan kitab-kitab-NYA, sehingga mereka Allah katakana fasiq (keluar dari ketaatan)

    قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ هَلْ تَنقِمُونَ مِنَّآ إِلَّآ أَنْ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلُ وَأَنَّ أَكْثَرَكُمْ فَٰسِقُونَ

    Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?
    QS. Almaidah ayat 59

    2. Mereka mencampuradukan antara barang haq (nash-nash Alquran & Alhadits) dengan kebathilan (fatwa-fatwa manusia, hawa nafsu mereka) serta dengan sengaja menyembunyikan kebenaran

    يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تَلْبِسُونَ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَٰطِلِ وَتَكْتُمُونَ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

    Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?
    QS. Ali Imran ayat 71

    3. Mereka mengingkari Al-haq (Alquran dan Alhadits) ketika keduanya sudah berada jelas di depan mereka

    قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَٱللَّهُ شَهِيدٌ عَلَىٰ مَا تَعْمَلُونَ

    Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan?”.
    QS. Ali Imran ayat 98

    Oleh Allah mereka dihukumi kafir sebab mengingkari Al-Haq (nash-nash Alqruan & Alahdits)

    يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ

    Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
    QS. Ali Imran ayat 70

    4. Mereka sama mengagungkan para ulama mereka (dengan lebih menganggungkan fatwa-fatwa ulama mereka) daripada hukum Allah dan Rosul

    ٱتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَٱلْمَسِيحَ ٱبْنَ مَرْيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوٓا۟ إِلَٰهًا وَٰحِدًا ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ عَمَّا يُشْرِكُونَ

    Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
    QS. Attaubah ayat 31

    5. Mereka menghalang-halangi orang Iman untuk menetapi kebenaran dan mengehndaki kebenaran menjadi bengkok (sebab fatwa-fatwa sesat mereka)

    قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا وَأَنتُمْ شُهَدَآءُ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُون

    Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?”. Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
    QS. Ali Imran ayat 99

    6. Mengimani sebagian ayat dan mengkufuri sebagian yang lain (tidak menerima Alquran dan Alhadits secara utuh dan menyeluruh)

    إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا۟ بَيْنَ ٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا۟ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا

    Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.
    QS. Ali Imran ayat 150-151

    Dan masih banyak lagi ancaman Allah kepada para ahli kitab (orang-orang yang mengerti akan adanya kebenara namun mereka menolak, mengingkari, mencampur adukan kesemuanya dengan fatwa-fatwa batilnya) sehingga oleh Allah mereka dihukumi kafir sebab kufur mereka terhadap kebenaran, mengimani sebagian dan mengkufuri sebagian yang lain, menyembunyikan kebenaran, mencampuradukan kebenaran dengan fatwa-fatwa batil mereka.

    Maka saudaraku, sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita kembali kepada apa yang telah Allah dan Rosulnya gariskan sebagai pedoman hidup kita. Kerjakanlah apa yang telah Allah dan Rosulnya perintah.

    Katakanlah “kami mendengarkan dan kami taati” jangan Anda campur adukan dengan logika dan fatwa-fatwa yang menyesatkan. Takutlah menyerupai (tasyabbuh) terhadap orang-orang ahli kitab sebelum kalian

    لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

    “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?
    HR. Muslim

    Semoga Allah senantiasa menetapkan diri kita di dalam kebenaran ini sampai kematian menjemput pada diri kita masing-masing.

    جَزَا كم الله خَيْرًا

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Hai

    Klik Kontak Whatsapp Di Bawah Ini Untuk Mulai Mengobrol

    Pemilik Cak Akbar
    +6282136116115
    Call us to +6282136116115 from 0:00hs a 24:00hs
    Hai, ada yang bisa saya bantu?
    ×
    Tanya Kami