اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah, atas peparing rahmat dan ampunan Allah kita masih diberikan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik guna sebagai bekal kita kelak menghadap kepada-NYA.
Alhamdulillah, setelah beberapa Minggu hiatus saya dapat kembali sedikit berbagi ilmu untuk saudaraku semua. Tulisan kali ini ialah tentang sebuah sikap kita sebagai Manusia yang kerap kali abai terhadap suatu masalah, terlebih suatu masalah yang bukan urusan kita.
Cerita ini akan saya mulai dengan sebuah cerita fable tentang si Tikus dan perangkapnya. Suatu saat di rumah pak Tani yang terletak di area persawahaan terdapat beberapa hewan liar di antaranya tikus dan ular. Selain itu pak Tani juga memiliki beberapa hewan ternak yaitu si ayam, kambing, dan sapi.
Bermula dari niat pak Tani yang ingin membasmi tikus, munculah ide untuk membuat perangkap tikus. Mengetahui pak Tani punya perangkap tikus, langsung saja si tikus segera mengabarkan hal tersebut kepada teman-temanya.
“Ular, ular!!!” seru tikus.
“pak Tani bikin perangkap tikus tuh, kamu hati-hati ya jangan sampai kesana” nasehat tikus
“loh, itu kan perangkap Tikus bukan perangkap Ular, ya masalah mu lah” ketus si sular.
Mendengar si ular yang abai atas berita si tikus, tikus mendatangi si ayam untuk mengabarkan hal tersebut,
“Yam, ayam!!!” seru si tikus.
“Pak Tani masang jebakan tikus tuh, kamu hati-hati jangan mendekat kesana ya”
“loh, aku kan hewan ternaknya pak Tani, nda mungkin lah aku masuk kesana. Lagian itukan jebakan tikus toh” jawab si ayam.
si ayam juga sama abainya, tikus mendatangi kambing untuk memberitahunya
“mbing, kambing” panggil si tikus
“pak Tani masang jebakan tikus, kamu hati-hati ya” nasehat si tikus
“halah, kamu tu gimana toh? apa ya bias kambing masuk kesana? sudah, pergi kamu ganggu aku aja” ketus si kambing.
si tikus tidak berputus asa, dia berusaha mengabrkan informasi yang dia tahu ini kepada teman-temanya. Tinggalah si sapi kawanya yang belum dia kabari.
“pi, sapi” panggil tikus
“Aku kasih tahu nih, pak Tani masang jebakan tikus kamu hati-hati ya, jangan kesana”
“………” sapi pun hanya diam, sembari mengunyah rerumputan tidak menggubris omongan si tikus yang dia anggap bagai angina lalu itu.
Akhirnya, si tikus putus asa dan hanya bisa bergumam dalam hatinya “semoga saja mereka memahami masalahku”
Betul saja, saat malam semakin larut si ular keluar dari sarangnya hendak mencari makan. Tiba-tiba dia melihat ada gumpalan daging yang ada di sebuah kotak. betul saja, si ular menghampiri kotak tersebut. Tiba-tiba pengait kotak tersebut lepas, dan menghantam tubuh ular “ctaaas” terperangkap lah si ular.
Mendengar suara yang memecah heningnya malam, bu Tani terbangun untuk melihat sedang terjadi apa. Akhirnya bu Tani yang melihat ada kotak yang bergerak-gerak. Lantaran bu Tani tidak tahu itu kotak apa, dibukalah kotak tersebut yang ternyata isinya adalah ular yang sedang terjepit. Merasa bu Tani adalah sebuag ancaman, langsunglah si ular menerkam bu Tani dengan taringnya, “arrrrrrgggh” begitulah pekik bu Tani. Mendengar suara erangan dari arah dapur pak Tani juga terbangun dan segera mencari tahu ada apa sembari mebawa parangnya. Betul saja, pak Tani mendapati bu Tani tengah mengerang kesakitan dengan mulut ular yang masih menggigit tanganya. Spontan pak Tani menebas ular tersebut hingga terbelah menjadi dua.
keesokan harinnya, pak Tani membawa bu Tani untuk berobat ke Tabib. Sesampaiya disana, pak Tabib menyarankan kalua bu Tani harus makan sup ceker ayam agar bias sembuh. Betul saja, sesampainya pak Tani di rumah dia langsung menyembelih ayam dan membuatkan sup ceker unutk istrinya.
Lama waktu berselang bu Tani tidak kunjung sembuh, lalu pak Tani mencari Tabib lain untuk mengobati isterinya. Tabib yang baru itu, menyarankan kalua bu Tani supaya memakan hati kambing yang direbus untuk menyembuhkan lukanya. Benar saja, selepas itu pak Tani langsung menyembelih kambing dan membuat hati kambing rebus untuknya.
Namun saying, pak Tani tidak tahu kalua isterinya ternyata memiliki riwayat penyakit darah tinggi, hingga akhirnya bu Tani pun meninggal. Selepas pemakaman isterinya, sudah menjadi adat kampung sekitar bahwa jika ada anggota keluarganya yang meninggal harus mengunndang kerabat lain di luar desa dan mengadakan semacam makan-makan Bersama. Kemudian disembelihlah si sapi untuk dijadikan hidangan jamuan Bersama tersebut.
Dari kejauhan, si tikus yang melihat rentetan peristiwa itu semua berkata “andai saja kalian waktu itu mendengarkan ku” begitulah kisah si tikus dan perangkapnya.
Saudaraku, dari kisah di atas tadi dapat kita ambil beberapa hikmah dalam kehidupan kita bahwa;
Semua orang Iman adalah saudara maka haruslah saling tolong menolong di dalam kebajikan dan ketakwaan
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]
Bahkan baginda Nabi Muhammad pun menegaskan dalam sabdanya,
من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم
“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.”(HR Tobroni)
walaupun hadis ini derajatnya doif namun ada beberapa perbandingan hadis lain yang Sohih
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
“Kalian tidaklah dikatakan Iman sehingga mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri” HR. Muslim
Dimana, pengertian “sebagaimana mencintai diri sendiri” maksudnya, ketika diri kita sakit, semua anggota badan kita juga sakit. Ketika diri kita bahagia, semua anggota badan kita juga bahagia. Seperti itulah Nabi Muhammad juga telah menggambarkan,
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
“perumpamaan orang Iman dengan orang Iman yang lain di dalam saling menolong, menyayangi, dan mengaggungkan di antara mereka itu seperti jasad/tubuh yang satu. Ketika satu bagian anggota tubuh itu sakit maka sakitlah keseluruh anggota tubuh yang lain dengan sulit tidur dan panas” HR. Bukhori
Maka saudaraku, kesusahan saudara kita hendaknya juga menjadi kesusahan kita Bersama. Jangan merasa karena itu bukan masalah pribadi kita lantas kita mengabaikanya. Ingat, bisa jadi masalah yang dialami orang lain bisa jadi suatu saat masalah tersebut akan menimpa pada diri kita. Ingat semua amalan yang kita kerjakan akan ada balasanya kelak. Sebabnya dalam kehidupan ini ada yang namanya 4 roda berputar kehidupan yang isinya kita di ajak untuk saling melengkapi satu sama lain yaitu,
- Yang kuat supaya membantu yang lemah. Sebab yang memiliki kekuatan jika tidak digunakan untuk membantu yang lemah maka rusaklah manusia. banyak orang yang berbuat seenaknya dan tidak memperdulikan manusia yang lain.
- Yang bisa supaya membantu yang tidak bisa. Sebab orang yang memiliki kemampuan adalah orang yang Allah percayakan kelebihanya untuk berbagi kepada sesame.
- Yang lupa supaya diingatkan. Kita sebagai manusia tidak pernah luput dari yang namanya salah dan lupa. Maka tugas kita ialah saling ingat mengingatkan jangan justru membiarkan saudara kita yang lupa berlarut-larut dalam ketidak tahuanya.
- Yang berbuat salah supaya dinasehati, ditunjukan kepada yang benar lalu di arahkan untuk bertaubat (mengakui kesalahanya, menyesal, dan tidak mengulanginya lagi, serta siap menanggung akibat dari kesalahanya)
Dengan seperti itu, kehidupan kita yang sekali di dunia ini bagaikan di Surga lantaran bisa saling tolong menolong, ingat-mengingatkan, bahu membahu dalam menyelesaikan persoalan kehidupan ini.
اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
"Allah akan membantu hamba-Nya selama si hamba suka membantu orang lain."HR. Thobroni
نَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara maka perbaikilah persaudaran itu serta bertakwalah kpada Allah agar kalian disayangi.” (QS. Al Hujurat [49]: 10).
Sekian semoga Allah senantiasa memberikan manfaat, rahmat, dan ampunan-NYA
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلأَعْمَسُ عِبْرَة
“Hari kemarin adalah sebuah pembelajaran”
وَالْيَوْمُ خَبَرَة
“Hari ini adalah pengalaman”
وَغَدا تَصْحِيْحُ خَطْوَة
“Hari esok untuk memperbaiki langkah”
وَهَذَا حَلُ الدَّنْيَا
“Inilah kehidupan dunia”
نَعِيْسُ وَنَتَعَلَّم
“Kita hidup dan kita belajar”
Yogyakarta, 26 Desember 2021
KataCakAkbar