√ Kisah Abu Dhomdhom, Sohabat Rosulullah yang pemaaf - Cak Akbar

Kisah Abu Dhomdhom, Sohabat Rosulullah yang pemaaf

Daftar Isi [Tampil]



    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

    Sohabat Rosulullah

    Para Sohabat Rosulullah ialah generasi terbaik Islam, dimana semasa mereka hidup menjumpai sumber pokoknya ajaran Islam yakni Rosulullah sendiri. Sebagaimana difahami selain Islam mengajarkan umatnya untuk bisa tunduk dan taat terhadap aturan-aturan Allah dan Rosul (perintah ataupun larangan) Islam juga mengajarkan kita untuk memiliki akhlaq atau budi pekerti yang baik. Bahkan di antara misi kenabian Rosulullah ialah mengajarkan manusia untuk senantiasa memiliki akhlaq yang baik, sebagaimana sabda Rosulullah sebagai berikut,

    إِنَّمَا بُعِثتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

    “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlaq” (HR. Al-Haitsimi)

    Tentunya, sebagai hamba Allah yang beriman serta mengikuti ajaran-ajaran hidup Rosulullah (ittiba’ Rosul) sudah seharusnya kita memiliki akhlaq atau budi pekerti yang baik.

    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

    “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21)

    Tidak hanya itu, dengan memiliki akhlaq yang baik hal tersebut merupakan cerminan kualitas baiknya hamba Allah yang beriman. Sebagaiman suatu ketika Rosulullah ditanya, manakah orang Iman yang terbaik? Rosulullah pun menjawab

    أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

    “Adalah orang Iman yang baik akhlaqnya” (HR. Muslim)

    Kisah Abu Dhomdhom Sohabat Rosulullah yang Pemaaf

    Dikisahkan bahwa di zaman Rosulullah dahulu, ada seorang Sohabat yang secara keseharian tidak terlalu memiliki kelebihan dibandingkan para Muslimin yang lain di era itu. Ya, dialah Abu Dhomdhom salah seorang Sohabat yang kerap kali luput dari perhatian banyak umat Muslim. Namanya tidak setenar Abu Bakar, Umar, Abu Huroiroh, Aisyah, Ibnu Abbas, dan Sohabat Rosulullah lainnya yang masih terkenal hingga saat ini. Beliau sangat sederhana dalam hidupnya, dan biasa pula dalam ibadahnya. Namun suatu ketika Rosulullah dibuat takjub dengan salah satu amalan andalan Abu Dhomdom ini tatkala Rosulullah diberikan wahyu bahwa para Malaikat-pun juga takjub dengan apa yang dikerjakan Abu Dhomhom ini. Ya, setiap pagi beliau shodaqoh dengan sesuatu yang tidak lazim dilakukan orang yang shodaqoh. Jika biasanya seseorang aka shodaqoh harta, Abu Dhomdom justru mensedekahkan kehormatannya. Sebagaimana dalam sebuah riwayat Rosulullah pernah bersabda,

    أيَعجِزُ أحَدُكم أن يكونَ مِثلَ أبي ضيغَم - أو ضَمْضَم - كان إذا أصبح قال: اللَّهُمَّ إني قد تصدَّقْتُ بعِرْضي على عبادِك

    “Apakah salah seorang dari kalian lemah apabila menjadi seperti Abu Dhomdhom? Dimana ia setiap pagi berdoa “Ya Alla sesungguhnya saya mensodakohkan kehormatan saya pada hambamu” (HR. Abu Daud)

    Maksud dari doanya ini ialah, Abu Dhomdhom mensodaqohkan bahwa apabila pada hari ini dia dianiyaya, disakiti, dijatuhkan kehormatannya, dirasani, dan berbagai perbuatan buruk lainnya padannya dia telah mensodaqohkan (memaafkan). Maksud mensodaqohkan di sini ialah bahwa dia tidak akan menuntut haqnya kelak di hari kiamat nanti.

    Subhanallah betapa mulianya sifat Sohabat Rosulullah yang satu ini. Sudah sepatutnya kita juga memiliki sifat seperti Abu Dhomdhom ini. Wahai saudaraku, ketauilah dengan kita memiliki sifat yang mulia tentu akan menjadikan diri kita mulia. Sebagaimana sabda Rosulullah

    وما زاد اللهُ عبدًا بعفوٍ إلا عزًّا

    “Dan tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba yang memaafkan melainkan Allah tambah kemuliannya” (HR. Muslim)

    Bahkan dengan kita memiliki akhlaqul karimah seseorang memiliki derajat pahala yang lebih, sekalipun dia biasa saja dalam ibadahnya. Sebagaimana sabda Rosulullah

    إِنَّ الْعَبْدَ لَيَبْلُغُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ الْآخِرَةِ وَشَرَفَ الْمَنَازِلِ، وَإِنَّهُ لَضَعِيفُ الْعِبَادَةِ.

    “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar dapat mencapai tingkatan yang tinggi di akhirat dan kedudukan yang mulia berkat akhlaknya yang baik, padahal sesungguhnya ia lemah dalam hal ibadah” (HR. Al-haitsimi)

    Maka mari kita memiliki akhlaqul karimah sebagaimana Rosulullah dan para Sohabatnya sebab tidaklah ada pemberian anugerah dari Allah melainkan akhlaqul karimah

     

    قَالَ أُسَامَةُ بْنُ شَرِيك: كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَتْهُ الْأَعْرَابُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا خَيْرُ مَا أُعْطِيَ الْإِنْسَانُ؟ قَالَ: "حُسْنُ الْخُلُقِ"

     

    Usamah ibnu Syarik menceritakan bahwa ketika ia berada di sisi Rasulullah., tiba-tiba datanglah orang-orang desa dari setiap daerah pedalaman, lalu mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah anugerah terbaik yang diperoleh manusia?" Maka Rasulullah. menjawab: Akhlak yang baik.”

     

    Sekian, semoga bisa diambil manfaat dan semog Allah memberikan manfaat dan barokah

    Jazza Kumullahu Khoiro

     السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Yogyakarta, 13 April 2022

    KataCakAkbar

     

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Hai

    Klik Kontak Whatsapp Di Bawah Ini Untuk Mulai Mengobrol

    Pemilik Cak Akbar
    +6282136116115
    Call us to +6282136116115 from 0:00hs a 24:00hs
    Hai, ada yang bisa saya bantu?
    ×
    Tanya Kami