√ 13 Akibat Perbuatan Dosa Yang Diremehkan - Cak Akbar

13 Akibat Perbuatan Dosa Yang Diremehkan

Daftar Isi [Tampil]


    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Segala puji bagi Allah dzat yang telah baik kepada hambanya. Manusia ialah tempatnya salah dan lupa begitulah nasehat khotbah yang sering didengungkan saat khotbah Jumataan. Namun perlu dipahami bahwa sebaik-baiknya hamba yang berdosa ialah segera bertaubat kembali ke jalan Allah yang lurus.

    Nasehat ini saya dapatkan ketika saya sedang menjalani tes untuk menjadi da’i (mubaligh) di Kediri 2014 silam. Guru kami hanya menjelaskan gambaran umum tentang nasehat ini kemudian tugas seorang muridlah yang mencari rujukan guna menggali hikmah apa yang guru kami dengungkan.

    Allah yang pemurah lagi banyak ampunan-NYA selalu mengampuni hamba-hamba-NYA yang penuh akan dosa-dosa. Namun tatkala seorang hamba itu berdosa dan tidak segera memohon ampun akan dosa-dosanya Allah akan memberikan akibat atas perilakunya tersebut diantaranya,

    1. Allah akan mencap hatinya dengan titik hitam. sebagaimana salah satu bunyi firman Allah dimana tatkala seorang hamba mengerjakan dosa maka akan ada satu titik hitam di dalam hatinya. ketika hamba itu mau bertaubat dan tidak kembali mengulangi kesalahnya lagi maka bersihlah hatinya. Sebaliknya ketika hamba tersebut menambah dosanya dan tidak mau bertaubat maka Allah akan semakin menambah titik hitam di dalam hatinya sehingga hatinya menjadi hitam kelam, sehingga susah dan keras dalam menerima nasehat-nasehat kebajikan.

    كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

    “Janganlah seperti itu, bahkan titik hitam atas hati mereka itu sebab perbuatan yang mereka kerjakan”
    QS: Almutofifin ayat : 14

    2. Menjadikan kerasnya hati. Ketika dosa seorang hamba semakin menumpuk dalam dirinya, Allah i akan membuat hatinya semakin menyimpang dan jauh dari kebenaran sehingga hatinya keras sulit menerima nasehat-nasehat kebajijkan. ketahuilah sekeras-kerasnya sebuah bongkahan batu yang besar masih lebih keras sebuah hati yang sulit dalam menerima nasehat kebajikan.

    فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

    “Maka ketika mereka telah menyimpang Allah akan menyimpangkan hati mereka, dan Allah tidak akan menunjukan kepada kaum yang berbuat fasik”
    QS : Asshof ayat : 5

    3. Sulit memahami ilmu. Ketahuilah bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan  cahaya tidaklah diberikan pada orang yang gelap hatinya. Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu agama. ketika seorang hamba banyak berbuat dosa-dosa dan tidak segera ditaubati maka hatinya menjadi semakin keras dan sulit dalam menerima pemahamam ilmu-ilmu hikmah (agama).

    4. Menghalangi rizeki. dalam suatu hadis sohih baginda Nabi Muhammad ﷺ menegaskan bahwa salah satu penyebab terhalangnya rizeki seseorang karena adanya dosa-dosanya.

    لا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلا الْبِرُّ , وَلا يَرُدُّ الْقَدْرَ إِلا الدُّعَاءُ , وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ

    “Tidaklah bertambah umurnya seseorang melainkan karena kebaikanya, dan tidaklah bisa menolak qodar melainkan denhan doa, dan sesungguhnya seorang hamba niscaya terhalang rizekinya sebab dosa yang dia kerjakan”
    HR : Ibnu Majjah

    Dalam redaksi hadis lain Nabi Muhammad ﷺ menceritakan seorang musafir (pengembara) yang tengah melakukan perjalanan yang sangat jauh. Dia selalu berdoa kepada Allah untuk mengabulkan permohonanya. Namun Nabi Muhammad ﷺ dengan bijaksananya memberikan komentar bahwa, bagaimana bisa laki – laki tersebut dikabulkan doanya? padahal dia mengkonsumsi yang haram-haram, pakainya didapat dari cara yang haram—ada yang meriwayatkan dengan mencuri—makanannya diperoleh dari cara yang haram pula. Ketahuilah musafir adalah termasuk golongan yang lebih mustajab doanya. Namun karena dosa-dosa yang masih menyelimutinya rizeki yang seharusnya dia nikmati namun terhalang sebab dosa-dosanya.

    5. Memperpendek umur dan menghilangkan keberkahan rizekinya. Kita fahami dengan seksama betapa beratnya akibat bagi pelaku dosa sebagai contoh kita amati bagi hamba yang banyak mengkonsumsi arak—segala jenis yang dapat memabukan baik bentuknya berupa padat, cair, atau gas—dimana penggunanya pasti akan merasakan dampak yang fatal dalam kesehatan seperti, penyakit hati (liver) gangguang pada organ-organ dalam lainya seperti ginjal dan sebagainya yang dapat meregeneratif organ-organ tubuh sehingga memperpendek jangka usianya dari segi kesehatan. Disamping itu para pelaku dosa walaupun secara materi terkadang hartanya jauh melimpah ruah namun sejatinya hartanya yang semakin banyak itu menjadi istid’roj atau penglulu dari Allah sebagai alasan unntuk memperdalam siksanya kelak. Simalkah nasehat dari seorang ulama Hasan bin Solih,

    الْعَمَلُ بِاالْحَسَنَةِ قُوَّةٌ فِيْ الْبَدَنِ وَنُوْرٌ فِيْ الْقَلْبِ وَضَوءٌ فِيْ الْبَصَرِ والْعَمَلُ بِاالسَّيْئَةِ وَهَنٌ فِي الْبَدَنِ وَظُلْمَةٌ فِي الْقَلْبِ وَعَمًّى فِي الْبَصَرِ

    “Amalan yang baik akan menjadikan kuatnya badan dan cahaya di dalam hati serta bersinarnya pandangan (dapat membedakan kebenaran dan kebatilan). Adapun amalan yang nista menjadikan lemahnya badan (sulit untuk beribadah) dan kegelapan di dalam hati serta menjadikan pandangan menjadi buta (tidak dapat membedakan kebenaran dan kebatilan)
    HR : Abu Nuaim

    6. Menghilangkan keimanan seseorang. dalam suatu hadis yang sohih Nabi Muhammad ﷺ menegaskan bahwa tidaklah seorang itu dikatakan iman tatkala dia berbuat dosa sehingga dia bertaubat. Ketahuilah bahwa iman dan dosa tidaklah dapat bersatu di dalam hatinya orang iman. Jika dia mengerjakan dosa pastilah keimanan tidak mersap dalam dirinya, sebaliknya ketika seorang hamba beriman perilaku dosa tidaklah terbesit dalam angan-anganya. Sehingga apakah pantas seorang hamba yang berdosa mengaku dirinya iman? padahal dalam janji rukun iman, kita telah mengimani bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali hanyalah Allah semata. Dari pernyataan itu mengandung makna jika kita mengimani Allah adalah Tuhan harusnya kita mentaaati segala aturan main dalam peribadatan yang Allah telah tentukan jika dapat melakukan demikian itulah seorang mukmin, namun jika tidak sebutan apa yang pantas baginya?

    لاَ يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يَشْرَبُ الخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يَنْتَهِبُ نُهْبَةً، يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ، وَهُوَ مُؤْمِنٌ

    “Tidaklah beriman orang yang berzina ketika dia berzina, tidaklah beriman orang yang meminum khomer ketika dia meneguknya, tidaklah beriman orang yang mencuri ketika dia mencuri, dan tidaklah pula beriman orang yang merampas ketika dia merampas sampai menjadi pusat perhatian”
    HR. Bukhori

    7. Perkaranya menjadi sulit. Allah yang Maha Bijaksana telah berfirman bahwa ketika hamba itu bertakwa Allah akan memberikan dia jalan keluar dan Allah akan memberikanya rizeki dari jalan yang tidak dia sangka-sangka. Ketauhilah dalam penjelesan ayat itu terdapat mafhum mukholafah atau faham kebalikanya yakni, ketika hamba itu tidak dapat bertakwa bahkan justru banyak melakukan dosa-dosa Allah akan membuata hatinya sempit, perkaranya menjadi sulit, Allah tidak akan memberikanya jalan keluar atas segala persoalan hidupnya bahkan Allah tidak akan perduli dimanakah tempat dia akan binasa. Maha Suci Allah tidaklah sama keutamaanya orang yang bertakwa dengan orang yang berdosa.

    ..وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

     “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan memberikanya jalan keluar, dan akan memberikanya rizeki dari arah yang tidak dia sangka. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan mencukupinya sesungguhnya Allah dzat yang menyampaikan perkaranya dan sungguh Allah kuasa terhadap segala seusatu”
    QS: Attolak ayat : 2 -3

    8. Doanya menjadi sulit dikabulkan. Allah yang Maha Pemurah tidaklah merasa pelit ketika diminta, bahkan Allah sangat mencintai hamba-NYA yang senantiasa berdoa kepada-NYA. Namun ketika hamba itu banyak berbuat dosa-dosa Allah yang Maha Adil akan menahan terkabulkan doanya sampai dia meninggalkan dosa-dosanya adapun ketika dia banyak berbuat dosa namun justru dia merasa doanya terkabulkan itu tidaklah seperti itu, bahkan dia hanya mendapatkan qodar yang seharusnya dia peroleh.

    9. Hatinya merasa gelisah dan selalu susah. Ketahuilah segala sesuatu yang membuat hati menjadi tenang adalah kebaikan, sebaliknya dosa adalah segala sesuatu yang dapat membuat hatimu gelisah dan susah. Seseorang ketika mengerjakan perbuatan dosa hatinya akan merasa gelisah bahwa dirinya selalu terbayang-bayang dosa-dosa yang dia kerjakan. Namun, adakalanya seorang hamba ketika melakukan dosa justru dia merasa tenang dan tidak merasa bersalah lantas bagaimana dengan orang yang seperti itu? ketahuilah bahwa paling beratnya siksaan orang iman di dunia adalah ketika dia berbuat dosa namun dirinya tidak merasa. Kami berlindung kepada Allah dari sikap yang seperti itu.

    الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

    Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram
    QS: Arro’du ayat 28


    اسْتَفْتِ نَفْسَكَ ، اسْتَفْتِ قَلْبَكَ يَا وَابِصَةُ – ثَلاَثاً – الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ ، وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِى الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ


    Mintalah fatwa pada jiwamu. Mintalah fatwa pada hatimu (beliau mengatakannya sampai tiga kali). Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan menentramkan hati. Sedangkan kejelekan (dosa) selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkan hati.
    HR. Ahmad

    10. Sulit menerima nasehat kebajikan. Ketahuilah nasehat kebajikan adalah rahmat dan rahmatnya Allah tidaklah bersemayam di dalam hatinya orang yang banyak mengerjakan dosa.

    قَال إِمَام وَاقِع :وَأَخْبِرَنِيْ بِأَنَّ الْعِلْمَ نُوْر وَنُوْرُ اللَّه لَا يَهْدِى لِعَاصِيْ

    “Imam Waqik berkata : Aku telah diberi suatu kabar bahwa ilmu adalah cahaya. dan cahaynya Allah tidak akan menunjukan pada orang yang maksiat”

    11. Dapat membuatnya mengerjakan dosa-dosa yang lain. Dalam hadis sohih lainya Nabi Muhammad ﷺ mewanti-wanti (memperingatkan) umatnya agar menghindari betul dosa-dosa remeh yang bakal menjadi induknya dosa.

    إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ

    “Takutlah kalian terhadap dosa yang remeh, sebab sesungguhnya dosa yang remeh tersebut akan berkumpul pada seorang laki – laki sehingga merusaknya”
    HR : Thobroni

    Seseorang tidaklah mungkin tersandung bongkahan batu yang besar, justru yang membuat dirinya tersandung adalah dari batu-batu yang kecil. Tidaklah mungkin seorang terjatuh dalam perbuatan zina—melakukan hubungan intim suami istri tanpa ada ikatan pernikahan—jika tidak didahului perbuatan dosa remeh seperti, berawal dari berkenalan, saling bertukar nomor telepon, mengajaknya kencan hingga terjerumuslah dia dalam perbuatan dosa. Ketahuilah saudaraku bagina Nabi Muhammad ﷺ pernah menegaskan, lebih baik kepala seseorang ditusuk dengan besi yang sangat panas daripada harus menyentuh wanita yang tidak ada ikatan mahram baginya. Dari perbuatan orang yang meremhkan dosa-dosa yang kecil menyebabkan dirinya terjatuh dalam dosa yang lebih besar.

    12. Orang yang berbuat dosa menjauhkan dirinya dari golongan orang yang baik. Allah yang Maha Adil telah menjadikan makhluknya berkumpul sesuai dengan ruhnya. Sekumpulan ilmuwan fisika akan berkumpul dengan sesama ilmuwan fisika dalam mendiskusikan ilmunya. seorang pedagang akan nyambung pembicaraanya ketika sama-sama berbincang-bincang dengan sesama pedagang. Sama halnya orang yang solih akan nyambung pembicaraanya hanya dengan sesama orang yang solih dan dia akan merasa ingkar jika menyatu dengan orang-orang yang berbuat dosa. Begitulah  firmanya Allah k bahwa orang yang solih hanya akan berkumpul dengan orang yang solih begitupula orang yang buuruk perangainya hanya akan menyatu dengan orang yang buruk perangainya pula.

    الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

    “Perempuan yang buruk (akhlaknya) bagi laki – laki yang buruk pula (akhlaknya) dan laki – laki yang buruk bagi perempuan yang buruk pula. Sedangkan perempuan yang baik (akhlaknya) bagi laki – laki yang pula (akhlaknya) dan laki – laki yang baik bagi perempuan yang pula”
    QS : Annur ayat : 26

    13. Mendapat siksaanya Allah di dunia dan akhirat. Allah telah memberikan nasehatnya bahwa orang-orang iman hendaklah introspeksi terhadap amalan yang telah dia kerjakan, jangan seperti hamba-hamba yang fasik—yang keluar dari ketaatan—sebab mereka lalai dari amalan baiknya Allah menyiksanya kelak di dunia dan dia akhirat.

    وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

    “Janganlah kalian seperti orang – orang yang melupakan Allah maka Allah akan melupakan mereka, mereka itulah orang – orang yang fasik”
    QS : Alhaser ayat : 19

    Dalam sebuah buku yang pernah saya baca menceritakan seorang pemuda yang dia mendapat giliran untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum. Dalam pembukaan nasehatnya dia berkata, “apakah kalian tahu mengapa kelian bodoh?  mengapa? adanya kalian menjadi bodoh sebab kalian melupakan apa yang Allh dan Rosul-NYA ajarkan”. Hal senada juga Allah ungkapkan dalam firmanya bahwa sungguh celaka orang yang berdosa yakni, orang yang bodoh terhadap ilmun akhirat lagi lupa  mengingat akhirat. Dari sebuah kisah dan ayat ini dapat kita ambil pemahaman bahwa seorang hamba menjadi berdosa lantaran dirinya tidak mengerti ilmu akan agama dan dirinya lalai dari akan ingat akhirat, semoga Allah yang Maha Penyayang selalu menyelimuti kita dengan hidayah-NYA.

    قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ

    “Celakalah bagi orang – orang yang melanggar, yakni orang – orang yang sama lupa di dalam dosa mereka”
    QS : Addhariat ayat : 11 – 12
     

    Sekian, Alhamdulillahi Jazza Kumullahu Khoiro

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Hai

    Klik Kontak Whatsapp Di Bawah Ini Untuk Mulai Mengobrol

    Pemilik Cak Akbar
    +6282136116115
    Call us to +6282136116115 from 0:00hs a 24:00hs
    Hai, ada yang bisa saya bantu?
    ×
    Tanya Kami