√ Manfaat Bersyukur - Cak Akbar

Manfaat Bersyukur

Daftar Isi [Tampil]



     السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    salam hangat saudaraku, pada kesempatan yang penuh barokah ini perkenankanlah kami menyampaikan nasehat untuk kita semua ihwal bersyukur kepada Allah. Ketahuilah bahwa bersyukur itu ialah perintah Allah yang wajib dikerjakan bagi setiap Muslim yang bertaqwa. Dalam Firman-NYA dijelaskan

    وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

    Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
    QS. Ibrahim : 7

    Selain bersyukur itu ialah kewajiban hamba kepada Allah, selanjutnya dengan kita bersyukur atas nikmat yang Allah berikan ini nyatanya juga memberikan manfaat yang baik dalam kehidupan kita di antaranya sebagai berikut :
    • تَقْرِيْرُ النِّعَامِ الْمَوْجُدَةِ

    Menetapkan nikmat yang sudah ada. Sebagai sebuah contoh, alkisah pada zaman bani israil ada tiga pemuda yang Allah berikan cobaan. diantara mereka ada yang terkena penyakit panu sehingga kulitnya menjadi belang, ada yang Allah jadikan rambut kepalanya botak dan yang lain Allah coba dengan kondisinya buta. Hingga suatu saat Allah mengutus seorang malaikat untuk menyudahi cobaan mereka. pemuda yang awalnya terkena penyakit panu dengan izin Allah kulitnya kembali normal bahkan dia diberikan seekor binatang ternak betina yang bunting begitu pula kedua sahabatnya si buta dan si botak yang diperlakukan dengan hal yang sama.

     lama waktu berlalu Allah kkembali menguji kesyukuran ketiga pemuda yang sudah menikmati pemberian Allah setelah sekian lama. Tibalah Allah mengutus Malaikat sebagai seorang yang fakir dan memohon kemurahan hati untuk diberikan sedekah. sampailah Malaikat kepada si belang, unutk meminta sedekahnya namun yang terjadi si belang menolaknya seraya dengan pongahnya dia mengatakan bahwa keberhasilanya dalam mengelola ternak adalah hasil dari warisan keluarganya dan diperoleh dengan kerja keras sehingga hatinya merasa sempit untuk mensyukuri nikmat Allah dengan bersedekah dan dia telah lupa akan keadaanya waktu lampau. Setelah itu malaikat yang menyamar sebagai orang fakir tersebut pergi dan yang terjadi selanjutnya dengan izin Allah kulitnya kembali menjadi belang dan seluruh ternaknya mati karena suatu wabah dan dia kembali menjadi miskin dan hidup merana. begitu pula perilaku si botak menolak ketika Malaikat yang menyerupai orang fakir datang kepadanya unutk meminta sedekahnya. Dengan izin Allah si botak akhirnya bernasib sama seperti si belang. 

    Lain ceritanya dengan si buta, ketika Malaikat yang menjelma sebagai orang fakir yang hendak meminta sedekahnya dia memberikan yang terbaik seraya berucap dengan bahasa yang baik bahwa dirinya dahulu Allah coba dengan keadaan buta sehingga datanglah pertolongan Allah, sehinga dirinya Allah buat dapat melihat kembali bahkan Allah memberikan banyak rizeki padanya sehingga dia senang dengan bersedekah dapat menambah kesyukuranya. Akhirnya Malaikat yang menjelam sebagai orang fakir menyampaikan jati dirinya bawha dirinya adalah malaikat yang Allah utus untuk menguji ketiga pemuda yang mulanya Allah coba dengan kondisi belang, botak dan buta. Namun kedua sahabatnya (si belang dan si botak) tidak dapat bersyukur sehingg Allah mengembalikan mereka kedalam kondisi semula mereka. Sebaliknya si buta sebab  dia bisa bersyukur maka Allah menetapkan nikmat-NYA.

    • تَعْلِيْدُ النِّعَامِ الْمَفْعُوْدَاةِ

    Menarik kembali nikmat yang telah dicabut. sebagai sebuah contoh, kita resapi kisah hikmah dari ketabahan Nabi Ayub . Alkisah Iblis laknat jahanam hendak berupaya makar dengan mengadu kepada Allah seraya berkata bahwa, Nabi Ayub dapat menjadi hamba yang bertakwa sebab Allah telah memberikan kenikmatan kepadanya selama 50 tahun dan andainya Nabi Ayub dicabut kenikmatanya pastilah Nabi Ayub akan menjadi kufur. Lantas Allah yang maha bijak memberi izin kepada Iblis untuk mencoba Nabi Ayub seraya Allah menjanjikan bahwa Iblis tidak dapat menggoda Nabi Ayub sebab dia adalah hamba yang telah Allah jaga hatinya.

    Akhirnya tibalah saatnya Iblis melancarkan makarnya, pada suatu perjamuan Nabi Ayub dengan keluarganya Iblis meniupkan angin yang sangat kencang sehingga meruntuhkan pilar-pilar bangunan rumahnya Nabi Ayub sehingga menimpa anak-anaknya yang tengah menyantap hidangan makanan dan minuman yang seketika meninggal ditempat. Walaupun begitu Nabi Ayub dapat bersabar bahkan bersyukur seraya berkata,

    اَلْحَمْدُ اللهِ الَّذِيْ اَعْطَى اَلْحَمْدُ اللهِ الَّذِيْ اَخَذَ

    segala puji bagi Allah dzat yang telah memberi, segala puji bagi Allah dzat yang telah mengambilnya kembali”

    Dulu guru saya pernah berkata, bahwa tingkatan seseorang tertimpa musibah itu ada tiga (mulai dari terendah sampai tertinggi)

    1. Gersulo (menyesal/ngedumel/marah-marah)
    2. Sabar
    3. Bersyukur

    Belum puas Iblis menggoda Nabi Ayub, Iblis melancarkan makar berikutnya dengan meniupkan telapak kaki Nabi Ayub yang seketika sekujur badanya menjadi penuh penyakit kulit yang mematikan bahkan berbau busuk sehingga istri-istrinya meninggalkanya. Dalam kodisi seperti itu Nabi Ayub hanya meminta agar bagain tubuhnya  berupa lisan dan hatinnya jangan dimusnahkan agar senantiasa selalu dapat bersyukur. Dengan ketabahan dan kesyukuran Nabi Ayub atas izin Allah 18 tahun kemudian Allah menjadikanya sehat kembali bahkan anak-anaknya yang sudah meninggal Allah ganti berlipat ganda sebagai balasan atas kesyukuranya Nabi Ayub.

    • اِجَادُ النِّعَمِ الْمَرْجُوْدَةِ

    Mendatangkan nikmat yang diharapkan. sebagai contoh, kita amati betapa konsistenya Nabi Zakariyai yang senantiasa bersyukur kepada Allah. Nabi Zakariya telah lama mendambakan kehadiran seorang anak yang kelak dapat mewarisi kenabianya untuk menyiarkan agama yang hak ini. Namun hingga puluhan tahun menikah Nabi Zakariya belumlah dikaruniai anak namun hal demikian tidaklah membuat Nabi Zakariya menjadi pupus harapanya kepada Allah. Hingga pada akhirnya Allah yang maha pemurah mendatangkan anugerah-NYA dengan memberikan Nabi Zakariya seorang anak yang pintar dan solih bernama Yahya yang kelak juga akan menjadi Nabi bersama-sama dengan ayahnya menumpas kemusyrikan kaum-kaumnya.

    Fahamilah, sebelum kita meresapi manfaat bersyukur perlu kita fahami terlebih dahulu apa makna daripada bersyukur itu. Para alim ulama mendefiniskan bahwa bersyukur itu,

    صَرْفُ الْعَبْدِ مَا اَوْلَهُ مَوْلَهُ مِنْ نِعَامٍ فِيْ رِضَهٌ

    “mengeoptimalkanya seorang hamba terhadap nikmat yang Allah berikan kepadanya di dalam hal-hal yang Allah ridhoi”

    Maka dapat kita ambil pemahaman bahwa bersyukur itu disamping lisan kita mengucapkan kalimat syukur dalam bukti konkrit raga kita juga ikut mewujudkan bentuk syukur itu, dengan meningkatkan amalan ibadah, gemar memberikan sedekah dan apapun itu yang Allah ridhoi.

    Jangan lupa bersyukur 

     السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Hai

    Klik Kontak Whatsapp Di Bawah Ini Untuk Mulai Mengobrol

    Pemilik Cak Akbar
    +6282136116115
    Call us to +6282136116115 from 0:00hs a 24:00hs
    Hai, ada yang bisa saya bantu?
    ×
    Tanya Kami