السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tulisan ini merupakan cerita semasa saya mengenyam studi S1 di kampus saya, yang menurut saya cukup unik yang akhirnya menggerakan niat saya waktu itu untuk membuat buku MLM Test (Insya Allah sesuai nadzar saya, akan saya wakafkan ketika tulisan saya sudah mencapai 50)
Tulisan ini sebetulnya pernah saya muat di blog saya sebelum ini
https://ekonomakbar.wordpress.com/2020/03/07/investasi-agama/
Kaena ini ya tulisan lama, dan waktu itu gaya penulisan saya masih agak alay hehehe jadi ya mohon dimaklumi
Semua dokumentasi yang ada dalam tulisan ini adalah milik pribadi, kemudian bilamana ada nama tokoh tertentu yang tersebut dalam tulisan ini, tidak ada maksud untuk menjatuhkan kewibawan tokoh tersebut. Sebab boleh jadi itu hanyalah tipudaya orang lain yang mengatasnamakan beliau. Apa yang ada dalam tulisan ini hanya bermaksud mengkritisi program yang ditawarkan, nggayuh ing marang kasampurnan.
CERITA AWAL
jadi cerita ini adalah tentang temuanku beberapa waktu lalu pas aku mau solat duhur ke Masjid Kampus di FBE-UII (Fakultas Bisnis Ekonomi Universitas Islam Indonesia) ditulis lengkap biar afdol….
Nah, pas mau naik tangga nih, aku nemu selembaran kek gini
Ehem, mohon maaf ada nama Ustadz kece disitu, ane ga bermaksud jelek-jelekin nama beliau yeee pak so please jangan tuntut saya atas pencemaran nama baik hehehe, peace,,, (pake dua jari)
Nah, sepintas dirikupun takjub dan seterusnya diriku bertanya-tanya dengan judulnya
Sukses? Sedekah? Investasi?
nah, karena penasaran tak ambil tuh dan tak pelajari sehabis solat.
Sebagai Muslim awalnya saya merasa terhipnotis karena penulis (dalam selembaran) itu memberikan stimulus yang bener-bener provokatif, ya, sama kek tawaran investasi pada umumnya
“Jangan lewatkan kesempatan, Anda pasti bisa, Jangan tunda-tunda langsung saja”
ga sampe disitu, mataku semakin menjadi hijau saat melihat beberapa testimoni orang-orang yang mengikuti program ini (ga tau bener apa ga ya), dari yang mulai keluarga yang terlilit hutang sampe akhirnya utang lunas + bisa beli rumah + beli ruko buat usaha + bisa umroh. Ada juga Mahasiswa yang duit kirimanya pas-pas an terus ikut program ginian langsung mendadak jadi OHB (Ohang Haya Baru).
Nah, disni nih ane mulai merasa ada yang gak bener,
Yaitu dari cara aturan mainya….
Coba deh agan-agan pikir, pas pertama kali denger kata investasi apa yang agan pikirkan?
Investasi lele? Investasi Meikarta? Investasi Bakso Maju Mundur?
oke, setidaknya di antara kita kalo berbicara tentang Investasi umumnya akan beranggapan kalo itu bergerak pada sekotr rill.
Tapi ini kagak!!! mereka ngajak investasi tapi cara pake SEDEKAH/SODAQOH BERANTAI ini jelas aneh jika dikaitkan dengan istilah innvestasi itu sendiri
Biar kagak pada suudhon sama ane langsung aja
PENJELASAN INVESTASI
Oke deh, biar sedikit agak Ilmiah ane coba jelasin tentang apa itu investasi, dari sudut pandang Ilmu Bisnis dan Ilmu Ekonomi.
Ilmu Bisnis
Kata Prof. DR. Jogiyanto (guru besar ekonomi UGM) beliau mendefinisikan Investasi dalam bukunya (Teori Portofolio & Analisis Investasi) sebagai berikut,
Penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu
oke, secara teknis memang beliau menjabarkan bahwa investasi ada yang secara langsung dan tidak langsung. Nah, titik poinya adalah beliau menjelaskan bahwa yang namanya investasi tuh pada AKTIVA! bahasa gampangnya aset. masih kagak dong? aset itu segala hal yang bisa datengin ente income/pemasukan dari apapun bentuknya, dan beliau menekankan kalo aset itu produktif. Ane kasih contoh. ente punya motor HD (Harley Davidson tsahhhh) nah, kalo cuma ente anggurin, ga dipake, ga dicuci, justru ente malah harus keluar duit banyak buat ngerawat tu doi maka itu BUKAN AKTIVA, MELAINKAN PASIVA alias liabiltas yang nda bisa datengin ente income. Sebaliknya kalo tu ente keluarin duit buat beli tu HD dan dari HD tu ente bisa dapet duit (income) misal buat disewain atau sebagainya, nah beraerti ente sedang BERINVESTASI.
Nah, selanjutnya pada buku-buku yang membahas tentang Studi Kelayakan Investasi & Bisnis (disini ane ambil salah satu buku tulisan dosen ane pak Sutrisno), dimana dalam memaknai suatu investasi itu adalah
kegiatan memutar uang dalam sektor produktif dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti : payback period, net present value, profitability index, Accounting rate & return dan sebagainya.
Sederhananya bro, Investasi tuh kagak se-waw dan se-gampang keliatanya, ada banyak aspek yang harus dipenuhi untuk menentukan bahwa suatu investasi itu layak.
Ilmu Ekonomi
Oke, kalo dari sisi Bisnis jelas tujuan utmanya adalah cari untung (profit oriented) tapi, kalo dari sisi ekonomi kita membahas dari sisi biaya kesempatan (opportunity cost) dimana kita mengalokasikan sumber daya kita yang terbatas (uang, waktu, tenaga, dst.) untuk memilih akan dialokasikan kemana itu semua guna mendatangkan kesejahterahaan.
Intermezo : konsep kesejahterahaan dalam sudut pandang ekonomi beda dengan binsis. Kalo kesejahterahaan dalam sudut pandang ekonomi ialah ketercukupanya seseorang akan barang dan jasa.
oke lanjut, ane ambil contoh dari Glenn Hubbard dalam bukunya Macroeconomics : second edition, sederhananya
Investasi ialah akumulasi modal yang digunakan untuk menggerakan perekonomian melalui sektor rill dan sektor keuangan yang dalam penerapanya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pajak, tingkat suku bunga, dan kondisi perekonomian global.
Begitupula dalam ulasan Prof. Lincolin Arsyad (guru besar ekonomi UGM) juga menjelasskan bahwa kebangkitan perekonomian Amerika (khususnya) saat melewati masa-masa great depression (krisis spekulasi pasar modal pada tahun 1925) adalah karena adanya investasi di sektor rill yang menyebabkan perekonomian mereka bergerak.
Selanjutnya menurut Prathama Rahardja (Dosen Universitas Indonesia) dalam bukunya Teori Ekonomi Mikro (suatu pengantar) dan Prof. Boediono (mantan Wakil Presiden era pak SBY) dalam bukunya Teori Ekonomi Makro (seri sinposis) menjelaskan bahwa Investasi adalah pengeluaran sumber daya yang digunakan untuk meningkatkan stok barang modal (capital stock)
Jadiiiiii, konklusi makna investasi baik dari sudut pandang bisnis maupun ekonomi ialah, pengeluaran sumber daya (biasanya uang/modal) kedalam sektor yang produktif untuk mendatangkan kesejahterahaan.
Maka, akan sangat aneh bin ajaib (kontradiktif) dengan sihir ajakan investasi tapi skemanya adalah SEDEKAH! apalagi (mophon maaf) mereka menghipnotis para calonya dengan menggunakan dalil agama gini nih, yang bikin saya gemyes…
Oke, penasaran kan gimana sih cara main mereka? yok kita kupas bedah mereka.
LANGKAH AWAL
Nah, seperti yang ane bilang di awal tadi. Ente bakalan digiring dengan narasi dalil agama dan kesaksian (testimoni) orang tertentu tentang ajaib bin ajaibnya program ini seakan-akan program ini mendapatkan ridho langsung dari sang Ilahi. Nah, setelah agan selesai membaca giringan narasinya tuh, mulailah Anda digiring unutk melakukan apa yang harus agan lakukan.
1. Agan diminta untuk mentransfer uang kepada 4 orang yang namanya sudah tertera di belakang masing-masing Rp. 20.000 (total 80.000) melalui rekening Bank tertentu (yang sudah mereka tentukan)
2. Nah, tadi kan ane bilang ada 4 orang yang harus ditransfer dimana ke 4 orang tadi menepati kotak tertentu seperti ini
3. Nah, setelah agan transfer tu duit langkah yang harus agan lakuin adalah menggeser (membuang) nama di kolom nomer 4 (sangat sejahtera) lalu menggeser nama nomer 3 ke nomer 4, nama nomer 2 ke nomer 3, nama nomer 1 ke nomer 2, dan nama agan masuk di kolom nomer 1 (pra sejahterah). dengan cara nempelin bukti transfer rekening agan di kotaknya dan mencantumkan no. rek agan di kolom bawahnya.
4. Tugas agan selanjutnya adalah memperbanyak bundel tulisan tadi (kalo dari penulisnya bilang paling kagak 100 kali) terus agan-agan sebar dimana-mana, di kantor agan, di rumah ibadah, di ATM-ATM dsb.
5. Habis itu? agan jalani rutinitas agan-agan seperti biasa. Investasi yang sangat gampang kan?
Lampiran
TITIK KRITIS
Nah, disnini nih letak yang paling harus dikritisi,
Mereka mengklaim dengam membuat asumsi jika dari selembaran agan direspon 25 orang saja dan dari 25 orang tadi juga melakukan hal yang sama lalu direspon oleh 25 orang lainya (dengan asumsi semua itu berjalan mulus selama sebulan) dalam kurun waktu sebulan aja agan udah bisa dapet duit
ALFAAAAATIHAH…..
Bahkan mereka membuat klaim, umpama agan ga begitu hoki katakanlah hanya 10% saja, itu sudah bisa dapat
ALFATAAAAAIHAH….
Gile ga tuh? modal 80 rebu + cetak bundel 100 kali (katakanlah 50 rebu) total ya kira-kira 150 rebu balik modalnya ampe 7 EM bro….
Bahkan untuk lebih meyakninkan dan memantapkan calonya, mereka menekankan sebagai berikut.
INI BUKAN RIBA, BUKAN MONEY GAME, MLM, HALAL, LEBIH MENGUNTUNGKAN DARIPADA DEPOSITO, SAHAM, OBLIGASI dan pepatah-pepatah (ehem sorry) omongkosong lainya.
Oke, bagi saya gan, hal kek gini bisa dikatakan
MONEY GAME BERKEDOK AGAMA
Oke, kenapa ane berani bilang itu money game? Silahkan agan cek sendiri di fatwa MUI fatwa No: 75/DSN MUI/VII/2009 dan dalam peraturan kementrian perdagangan dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor: 73/MPP/Kep/3/2000. yang intinya
money game adalah kegiatan memutarkan uang tanpa disertai dengan kegiatan ekonomi secara langsung/rill atau mereka (yang sudah bergabung lebih awal) mendapatkan komisi (keuntungan) karena adanya anggotan baru yang bergabung.
Lebih sederhananya lagi adalah ente dapet uang karena uang orang lain, bukan karena ente menjalankan suatu produk, usaha, bisnis tertentu (dalam kasus lain, sekiranya kalau mereka benar menjalankan produk/bisnis itu hanyalah kamuflase).
dan, mari kita gunakan matematika akal sehat. butuh berapa orang yang ada untuk bisa membuat ente dapet duit sampe 7 EM tadi?
pola perhtungan seperti itu menggunakan matematika eksponensial. Misal, pada tingkatan pertama katakanlah ada 25 orang yang ikut, lalu dari 25 orang tadi masing-masing menggaet 25 orang lainya, dimana tadi dia mengasumsikan seminggu satu tingkat dan program ini hanya satu bulan (4 minggu = 4 tingkat)
berarti, paling tidak harus ada 390.625 manusia (diperoleh dari 25 pangkat 4) yang MENSEDEKAHKAN 25 RIBU NYA KEPADA ANDA. Pertanyaa saya bagaimana dengan nasib orang terakhir, ketika sudah tidak ada lagi yang mensodakohkan?
Coba Anda pikir dalam lubuk hati Anda yang terdalam, etiskah menghasilkan uang dengan cara seperti itu, meminta-minta untuk memperkaya diri?
PENUTUP
Sebagai penutup, saya hanya akan menyertakan satu ayat dan beberapa hadist saja yang dalam mengambil hikmahnya silahkan Anda cerna dengan hati nurani Anda.
Firman Allah
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا
Sabda Rosulullah Sallawlahu alaihi wasallam
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَحِلُّ الصَّدَقَةُ لِغَنِيٍّ وَلَا لِذِي مِرَّةٍ سَوِيٍّ، إِلَّا فِي فَقْرٍ مُدْقِعٍ، أَوْ غُرْمٍ مُفْظِعٍ» ، وَقَالَ: «مَنْ سَأَلَ النَّاسَ لِيُثْرِيَ مَالَهُ كَانَ خُمُوشًا فِي وَجْهِهِ وَرَضْفًا يَأْكُلُهُ مِنْ جَهَنَّمَ، فَمَنْ شَاءَ فَلْيُقِلَّ، وَمَنْ شَاءَ فَلْيُكْثِرْ»
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ، فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ»
وَمَنْ سَأَلَ النَّاسَ لِيُثْرِيَ بِهِ لَهُ , فَإِنَّهُ خُمُوشٌ فِي وَجْهِهِ , وَرَضْفٌ يَأْكُلُهُ مِنْ جَهَنَّمَ , إِنْ قَلِيلًا فَقَلِيلٌ , وَإِنْ كَثِيرًا فَكَثِيرٌ
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Yogyakarta, 30 November 2021
KataCakAkbar