Sak dermo (Honocoroko : ꧋ꦱꦏ꧀ꦢꦺꦂꦩꦺꦴ ) merupakan sebuah ungkapan berbahasa Jawa yang jika diartikan secara bebas bermakna sekuat bakti. Hal ini jika dipilah, kata sak dermo sendiri terdiri dari kata sak dan dermo. Dalam bahasa Jawa, kata sak artinya suatu intensitas yang paling puncak/pol, contohnya : sak mampunya (sekuat tenaga) dan dermo, yang berasal dari bahasa Sansekerta yakni dharma yang berarti bakti atau dedikasi.
Tentu makna sekuat bakti ini masih belum memberikan definisi yang komprehensif, maka frasa sak dermo ini biasanya dilekatkan dengan sebuah subjek yang menjadi kata penguatnya. Seperti menjalankan pekerjaan dengan sak dermo hal ini bermakna, mengerjakan pekerjaan yang diembankan kepada kita dengan sekuat bakti. Sehingga secara definisi, dapat diartikan bahwa sak dermo adalah menjalankan amanah/tanggung jawab yang kita emban dengan penuh tanggung jawab dan totalitas. Sebagai contoh, semua perguruan tinggi memiliki misi besar yakni Tri Darma yaitu penelitian, pengajaran, dan pengabdian. Tentu ketiga misi besar ini dikerjakan dengan penuh derma, yakni penuh dengan dedikasi, bakti, tanggung jawab dan profesionalitas. Tentu makna dermo/derma ini tidak bisa dikerjakan secara sembarangan dan serampangan, dimana para stakeholder menjalankan kesemua misi besar itu dengan penuh tanggung jawab dan penuh dedikasi.
Maka tidak bisa dikatakan sak dermo ketika menjalankan kesemua itu tidak dengan penuh tanggung jawab, totalitas, dan dedikasi.
Frasa sak dermo itu sendiri juga terdapat dalam istilah Al-Qur’an dan Al-Hadist dengan istilah مَا اسْتَطَعْتُم atau bermakna “sak pol kemampuan” . Dalam Al-Qur’an Allah berfirman
فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Takutlah kalian kepada Allah sak pol kemampuan kalian”
(QS: At-Thagobun : 16)
Jika kita telaah, ayat tersebut merupakan ganti (nasikh) dari ayat 102 surat Ali-Imron yang memerintahkan kita supaya harus all out dalam bertakwa kepada Allah yang tentunya hal ini mustahil bagi manusia yang memiliki sifat bawaan salah dan pelupa, maka Allah mengganti (mansukh) ayat tersebut menjadi perintah kepada orang iman untuk sak pol kemampuan dalam bertaqwa kepada Allah.
Dalam hadist pun Rosulullah bersabda ketika memberikan ikatan bai’at kepada orang iman
حدثنا يحيى بن أيوب وقتيبة وابن حجر واللفظ لابن أيوب قالوا حدثنا إسماعيل وهو بن جعفر أخبرني عبد الله بن دينار أنه سمع عبد الله بن عمر يقول كنا نبايع رسول الله صلى الله عليه وسلم على السمع والطاعة يقول لنا فيما استطعت
Dari Abdullah bin Umar, kami pernah berjanji (bai’at) pada Rasulullah untuk ‘mendengar’ dan ‘patuh/ toat’ kemudian Rasulullah bersabda: فيما استطعت ( semampu kalian )-sak’dermo( HR. Muslim)
Maka, sungguh keliru jika kita belum mengerahkan semua potensi, kemampuan, sumber daya, dan segala hal yang kita miliki lantas berkata “aku sudah sak dermo” padahal Allah dan Rosul memerintah kita untuk mengerjakan itu semua dengan kondisi optimal penuh. Sebagai contoh kita sebagai hamba Allah diperintahkan untuk beribadah kepada Allah, tentu kita harus sak dermo, sak pol kemampuan dalam menjalankannya, dikerjakan dengan sepenuh hati, penuh dedikasi, dan tanggung jawab. Atau saat kita diberikan suatu dapukan, tanggung jawab dalam suatu pekerjaan atau amal solih tertentu, maka ya kita emban itu semua dengan penuh tanggung jawab dan totalitas. Tidak serta merta, belum dijalankan secara optimal dan penuh dedikasi lantas mengatakan “saya sudah sak dermo” ini tentu bertolak belakang dengan falsafah daripada makna sak dermo itu sendiri.
Maka mari kita terapkan makna sak dermo secara mbalung sum-sum (mendarah daging) dalam setiap sendi kehidupan kita, bahwa hakikatnya apa yang kita kerjakan haruslah penuh tanggung jawab, totalitas, dan dedukasi.
Sekian semoga Allah memberikan manfaat dan barokah.
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
"Makaryo Tanpo Suloyo"
"Berkarya Tidak Asal-Asalan"
Bekasi, 13 Mei 2022
Apakah kita sudah sak dermo?
KataCakAkbar
