السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Di tengah wabah pandemi Covud-19 ini ada sebuah fenomena baru dimana harga masaker yang biasa hanya 5 ribu an melonjak harganya sampai puluhan ribu bahkan ratusan ribu bahkan sampai jutaan rupiah!!!
padahal masker sendiri merupakan barang yang berlimpah dan relatif mudah didapatkan lantas mengapa bisa jadi semahal itu?
Kalau kita bilang karena kelangkaan (Scarcity) nyatanya tidak, karena produsen-produsen masker pun tengah menggenjot produksi agar bisa menyeimbangkan pasar.
Disamping kita membahas teori tarik menarik permintaan-penawaran dalam sudut pandang madzhab ekonomi klasik fenomena tersebut dinamakan,
The Paradox of Value atau dalam teori aslinya bernama The Paradox of water-diamond
Bagaimana penjelasanya? coba Anda bayangkan, diamond (berlian) sama water (air) mahal mana? pasti kalian akan menjawab berlian. Yaps, betul sekali. Tapi, suatu saat Anda berada di tengah gurun pasir yang sangat panas dan tengah kehausan yang sangat, nah kira-kira akan lebih mahal/berharga mana berlian apa air? 100% Anda akan menjawab air, yak betul Anda masih rasional karena berlian tidak bisa dijadikan minuman.
Nahm itulah teori Adam Smith yang mendasari suatu paradoks (suatu asumsi yang dianggap benar ternyata keliru dalam suatu kasus yang lain) antara berlian dan air. Air, adalah sumber daya yang melimpah sedangkan berlian adalah sumber daya yang langka. Secara asumsi ekonomi harga berlian akan menjadi jauh lebih mahal daripada air, atau bahkan dalam kasus air yang sangat melimpah air itu sendiri menjadi barang non-ekonomi. Namun, saat kondisi betul-betul kefefet, seperti kasus tadi harga air menjadi sangat-sangat mahal. sampe disni udah dapet clue nya?
Perkembangan lebih lanjut teori paradoks nilai ini dikembangkan oleh ekonom-ekonom madzhab klasiknya lainya menjadi sebuah teori tentang kepuasan/utilitas/daya guna dengan menggunakan pendekatan kardinal, dimana satuan kepuasaan dapat dihitung dalam angka.
Dari sinilah muncul hukum Gossen I yang dicetuskan oleh Hermann Heinrich Gossen yang berasumsi bahwa kepuasaan yang dialami konsumen akan mengalami titik puncak dan kemudian akan menurun seiring dengan bertambahnya barang yang dia konsumsi. Oke, lengkapnya coba simak penjelasan kedua hukum Gossen tersebut.
Hukum Gossen I
“Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
Kita ambil contoh air tadi, saat Anda dalam keadaan betul-betul kefefet maka berapapun harga untuk sebotol air akan Anda bayarkan bukan? dan bagaimana rasa kepuasaan Anda saat pertamakali minum dari botol air tadi? Sueger kan? tapi bagaimana jika Anda harus meminum 20 botol air tadi? mbelengeeeer. nah itulah yang dalam teori ekonomi disebut The law of diminishing marginal utility. Jika dibuatkan grafik seperti ini,
“The more there is of a commodity, the less is the relative desirability of its last little unit. It is therefore clear why a large amount of water has a low price and why an absolute necessity like air could become a free good. In both cases, it is the large quantities that pull the marginal utilities so far down and thus reduce the prices of these vital commodities.”